CARA BUDIDAYA KANGKUNG
CARA
BUDIDAYA SAYURAN KANGKUNG
Kangkung
sebagai salah satu sayuran khas Indonesia dan tidak pernah habis permintaannya
dipasaran menjadi salah satu komoditas yang menarik untuk dibudidayakan.
Apalagi mengingat permintaan kangkung yang tidak pernah surut, membuat para
petani ataupun yang sebelumnya bukan petani tertarik untuk mulai mengembangkan
bisnis dengan budidaya kangkung ini. Di masing masing tempat kangkung memang
sebagai komoditas yang tidak begitu bernilai ekonomis tinggi karena keberadaan
nya dilingkungan masyarakat yang melimpah. Kita dapat melihat hal itu di daerah
pedesaan, yang notabennya masih banyak area lahan yang masih alami dan belum
banyak terjadi alih fungsi lahan. Lahan sawah atau lahan di daerah rawa yang
umumnya cocok untuk pertumbuhan kangkung masih banyak tersedia dan terjaga
secara alami. Namun jika kita melihat keadaan di area lain seperti perkotaan,
kangkung sebagai sayuran khas Indonesia pasti memiliki nilai ekonomi yang
tinggi dan permintaan yang tidak akan habis disetiap harinya.
Itulah
target pemasran yang sering diincar para pembudidaya kangkung. Untuk itu dalam
hal budidaya tidak boleh asal asalan. Mengenai budidaya, apa kita sudah tau apa
arti budidaya itu sendiri?. Nah budidaya itu sendiri menurut KBBI ( kamus besar
Bahasa Indonesia) adalah memanfaatkan dan menghasilkan. Disini sudah jelas
bahwa kita dalam budidaya kangkung memanfaatkan energy-energi alam seperti
sinar matahari, pupuk, air unsur hara tanah bahkan organisme tanah yang lainnya
untuk menghasilkan suatu komoditas kangkung dengan kualitas dan kuantitas yang
baik.
Sebelum menaman alangkah baiknya kita juga
tahu karakteristik kangkung tersebut seperti darimana tempat kangkung berasal.
Itu akan memberi tahu karakteristik habitat yang ada sehingga bagaimana cara
kita untuk membuat sebaik mungkin kangkung seperti berada pada habitat aslinya
sehingga budidaya akan berjalan baik. Selain itu input yang diperlukan dalam
budidaya juga perlu diperhatikan seperti, benih, pupuk, pasokan air, alat yang
digunakan, serta teknik pengendendalian hama dan penyakitnya dan teknik
budidayanya itu sendiri.
Berikut
akan dijelaskan mengenai cara budidaya kangkung yang baik :
1.
Mengenai tanaman kangkung
Kangkung
secara umum dikelompokan pada dua jenis yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung darat tumbuh ditempat yang kering seperti sawah atau tegalan dan jika
ditumbuhkan di tempat ber air akan menjadi busuk. Kangkung darat memiliki daun
yang agak panjang dang unjungnya meruncing. Sedangkan kangkung air tumbuh
ditempat berair seperti rawa, memiliki morfologi daun yang lebih pendek dengan
ujung agak tumpul dan berwarna hijau kelam. Kangkung memiliki beberapa kultivar
yang sering dibudidayakan yaitu Bangkok LPI, Serimpi, dan Large leaf.
2.
Persiapan bahan dan alat
Sebelum
memulai penanaman sebaiknya mempersiapkan alat dan bahan secara baik dan
lengkap. Seperti persiapan benih/bibit persipan pupuk dan air. Hal ini berguna
agar setiap input yang akan dimasukan telah tersedia sehingga jika pada
waktunya inpu tersebut di tambahkan tidak lagi repot mencari.
3.
Pembibitan
Bibit
yang digunakan harus sesuai dengan lahan yang digunakan pula yaitu darat atau
air. Bibit diambil dari kangkung muda dan ditanam dengan stek batang. Bibit
yang baik dipilih dengan melihat daun yang besar dan batang yang besar. Jika
menggunakan benih, gunakan benih dari tanaman tua dan pilih yang kering dan
kualitas baik. Lebih baik lagi gunakan benih yang sesuai anjuran ahli pertanian
seperti benih yang dijual pemerintah atau perusahaan yang menjamin kualitas benih
tersebut, ini penting karena untuk mendapatkan kualitas produk yang baik dan
menghindari adanya penyakit tular benih yang terbawa.
4.
Pengolahan lahan
Pengolahan lahan dilakukan sebelum
tiga minggu peneneman dengan mencampur tanah dengan kompos 10 ton/ha, urea 1
kuintal/ha dan digenangi air. Selanjutnya lahan dibuat bedengan dengan lebar
bedeng 0,8-1,2 m, dan panjang bedeng 3-5 m.
5.
Penanaman
Tanam
kangkung dengan jarak tanam 20x20cm dan kedalaman 5 cm. untuk benih, disebar
dalam baris dengan jarak baris 15x5 cm.
6.
Pemeliharaan
- Kangkung darat diperlukan penyiraman yang teratur, terutama pada saat musim kemarau. Penyiraman diperlukan dua kali sehari. Untuk menyediakan kecukupan air bagi tanaman.
- Pemupukan dilakukan dengan mengeringkan lahan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Jika pemupukan dengan cara ditebar hindari pupuk terkena daun agar daun tidak menjadi layu dan kering.
- Jangan lupa untuk pengendalian gulma dengan teknik penyiangan setiap dua minggu
- Pembubunan dilakukan 2 MST
- Penyemprotan pestisida kimia sangat tidak dianjurkan apabila belum diperlukan. Gunakan pestisida alami/ nabati sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kualitas kangkung dan menjaga kualitas ekosistem di lahan tersebut.
- Agar menjaga kesuburan tanah setelah seminggu pemanenan lahan sebaiknya diberikan pupuk dan kompos kembali
7.
Pemanenan
- Kangkung dengan ciri batang yang sudah besar dan berdaun lebar pertanda siap dipanen. Panen sebaiknya dilakukan sore hari. Panen kangkung dapat dilakukan setelah hari ke-12 dengan panjang batang kira kira 20-25 cm atau saat kangkung berumur 27 hari.
- Saat panen usahakan tanah tetap dalam kondisi lembab. Panen dapat dilakukan dengan mencabut kangkung langsung sampai akarnya atau memotong pada bagian batang bawah dengan menyisakan 2-3 buku tua atau 5 cm diatas permukaan tanah.
- Panen dilakukan 2-3 minggu sekali, produksi panen akan menurun setelah 5-11 kali pemanenan.
8.
Pasca panen
- Setelah kangkung dikumpulkan dari proses pemanenan, kangkung di sortir kualitasnya.
- Kangkung yang terpilih di packing dengan baik, baik itu diikat atau dengan plastic kemasan,
- Penanganan psca panen sangat diperlukan guna menjaga kualitas kangkung selama masa penyimpanan dan belum dipasarkan.
Begitulah
cara budidaya kangkung yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat. Terimaksih J.
Komentar
Posting Komentar